Tuesday 2 July 2013

Tulisan, Upaya Mengutuhkan Pesan

Membuat tulisan dan dipublikasikan itu mungkin banyak untungnya. Mari perhatikan acara - acara talkshow atau dialog atau seminar dan sejenisnya di sekitar kita, baik itu melalui radio, televisi maupun seminar umum yang intinya semua dalam forum tersebut sedang berbicara.

Berbicara dalam forum - forum besar seperti itu yang jika beruntung ditayangkan melalui televisi rating tinggi memang memiliki keuntungan sendiri. Keuntungan pertama ya dari keterkenalan wajah di khalayak ramai. Mungkin saya pribadi yang dulunya tidak tahu dengan bapak A atau ibu B, karena beliau akhir - akhir ini sering muncul di televisi jadi mengenal beliau. Keterkenalan itu penting juga ya hhehe

Keuntungan kedua, melalui tayangan tersebut baik langsung maupun tidak, ada satu kesempatan besar yang diberikan kepada mereka yang berbicara, yaitu kesempatan untuk mempengaruhi secara langsung para penonton. Pendapat yang dilontarkan oleh pembicara dalam kesempatan tersebut tentunya mendukung kepentingan yang ada, baik untuk menyampaikan sebuah kebenaran, klarifikasi bahkan untuk menyerang kelompok lainnya.

Bagi pihak yang benar, penyiaran secara langsung tentu harus dimanfaatkan sebaik - baiknya agar pesan tersampaikan kepada masyarakat. Sebaliknya kesempatan ini bisa digunakan oleh pihak lainnya untuk memelintir kebenaran untuk menjadikannya sebuah dosa besar di mata publik.

Meskipun demikian, ada satu kelemahan terbesar yang tampak dari pengamatan saya dari acara - acara yang melibatkan lebih dari satu orang pembicara. Selain tak dapat memperkirakan siapa saja yang menonton acara tersebut, durasi yang mereka miliki untuk menyampaikan pesan kepada publik menjadi lebih pendek dari yang seharusnya. Hal ini berakibat pada rusaknya keutuhan pesan yang coba disampaikan, sehingga publik pun menerima pesan tersebut tidak utuh.

Kadang dalam suatu acara, seseorang hanya diberikan waktu beberapa menit untuk berbicara. Seringnya di tengah pembicaraan host memotong dengan alasan waktu yang tak mencukupi. Akhirnya kalimat yang diucapkan tak terucap hingga titik yang seharusnya.

Disebabkan hal ini pula lah muncul berbagai spekulasi dan penafsiran yang berakibat pada rusaknya pesan. Hal ini diperburuk oleh kebiasaan dan keterbatasan yang dimiliki oleh masyarakat kita. Masyarakat cenderung menerima informasi apa saja tanpa mempertimbangkan atau mencari lagi kebenaran dari informasi tersebut. Sikap nrimo yang tidak baik ini diperparah dengan terbatasnya media informasi juga alat komunikasi yang dimiliki, terutama bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah dan tinggal jauh dari perkotaan.

Di sinilah peran tulisan menjadi sangat efektif dalam rangka menyampaikan pesan pembicara secara utuh. Tulisan - tulisan juga mampu mencapai objek di luar ekspektasi. Melalui tulisan - tulisan itulah mereka yang telah berbicara di forum - forum menyalurkan ide.

Kita memang tak bisa memprediksikan siapa yang akan membaca tulisan - tulisan itu, namun setidaknya sebuah tulisan adalah alat rekam paling efektif yang mampu menyimpan ide untuk waktu yang tak terbatas. Jika pembicaraan hanya dapat didengar dalam waktu satu hingga lima menit, maka sebuah tulisan akan tetap utuh hingga ribuan tahun lamanya.

Bisa jadi hari ini mereka yang tak sempat membaca tulisan tertentu akan membacanya di lain waktu yang akan melengkapi pesan tak sempurna.

Selain itu, para pembicara yang juga menulis menunjukkan kualitasnya di mana mereka tak hanya bisa berbicara namun juga mampu menuangkan pembicaraan tersebut ke dalam untaian kata - kata.

Tulisan - tulisan yang saya maksud di sini bukan hanya tulisan panjang yang bisa dibukukan yang memuat seabrek ide brillian pembicara. Tulisan singkat yang dibagikan di sosial media pun termasuk ke dalam tulisan. Fokusnya adalah menyampaikan pesan utuh yang terpotong dalam talkshow, seminar atau dialog sebelumnya.

Semoga jika suatu saat kita telah berada di posisi para pembicara, saya dan kita semua tak lupa untuk menuliskan pesan - pesan utuh itu. Agar publik tak salah paham dan mengetahui kebenaran sesungguhnya. Apa yang ingin kita sampaikan untuk mempengaruhi dan mengimbangi serta memperbaiki keadaan yang terlanjur kacau hanya karena pesan yang tak utuh.

1 comment:

  1. hadeeh itu lagu enak sekali....korea ya ? maklum emak rempong kurang gaol dgn korea2an...btw artikelnya bagus..menulislah...yuk ajak teman2 yg lain menulis....

    ReplyDelete