Tuesday 18 September 2012

Analisis kepribadian berdasarkan preferensi petugas upacara bendera



*saya jadikan versi notes juga, biar lebih mudah mengaksesnya dibanding timeline*

Nah, dengan ikut memperhitungkan hasil survei barusan yg dirilis di page sy, maka jadi juga analisis kepribadian berdasarkan dulu/sekarang waktu upacara bendera, kalian lebih memilih jadi petugas apa. Eh, tentu saja, karena analisis ini dibuat untuk main2, tingkat validitasnya silahkan dihitung sendiri. 

Berikut kesimpulannya:

1. Jika kalian lebih menyukai menjadi pembawa acara/protokolItu bukan berarti karena kalian berbakat jadi MC kondang di televisi atau minimal MC acara sunatan tetangga. Orang2 yg lebih menyukai menjadi pembawa acara, biasanya: orang2 yg suka ngatur2, suka nyuruh2, suka nge-boss dan menyebalkan. gimana nggak? bahkan pembina upacara sj dia atur2 kapan masuk ke lapangan, kapan meninggalkan lapangan, kapan harus ceramah. andai saja dimasukkan sekalian bisa ngatur seberapa lama pembina ngomong, dijamin, petugas ini resmi sudah jd diktator di lapangan.

2. Jika kalian lebih menyukai menjadi pembawa teks pancasilaKalian keliru kalau menyangka petugas ini tdk penting, berkepribadian minder, pemalu, dsbgnya. Menurut perhitungan sy, orang2 yg mau menjadi pembawa teks pancasila adalah type manusia yg legowo, nrimo dan senantiasa apa adanya--top banget dijadiin calon menantu. Lihat saja, puncak kerendahhatian tersebut terjadi saat pembacaan pancasila berlangsung, bagaimana dia hadap ke pembina, mengangkat tangan, menyerahkan stopmap merah, itu benar2 proses yg indah, kan, setelah sejak tadi ngikutin pembina kemana saja. Dan hei, siapa pula yg sepanjang upacara berdiri di tengah2 lapangan, di samping pak kusir, eh, pembina, tapi nggak ngapa2in selain petugas ini? orang2 ini persis super hero, ada tapi tidak ada. tidak ada, eh tapi ada. demikianlah.

3. Jika kalian lebih menyukai menjadi pengibar bendera.Jangan berkecil hati-lah kalau nggak pernah dipilih guru jadi pengibar bendera. Karena orang2 yg menyukai menjadi pengibar bendera biasanya tidak terlalu pede--walaupun biasanya sih memang cantik2/tampan2/tinggi2/gagah2. kenapa nggak PD? Lah, bayangin, ngibarin satu bendera saja harus bertiga, malah rame2 kalau paskibraka. Alangkah ramenya? Pak RT sebelah rumah saya, ngibarin bendera, cukup sendirian, sambil pakai celana pendek dan kaos singlet, beres. nggak perlu ngajak siapapun.


4. Jika kalian lebih menyukai membaca UUD 1945, pembaca doa, janji murid, dan apalah lainnya yg membaca panjang2.Orang2 ini, malah kebalikan dengan pengibar bendera. Orang2 ini, biasanya over PD. Ya ampun, lapangan lengang, murid2 pada diam, cuma suara nyamuk atau serangga, dedaunan berserakan, angin bertiup sepoi2, semua terasa hening dan khidmat, ada yg ngupil, ada cengengesan, ada yg nguap, sibuk dgn urusan masing2, eh ya amploppp, tiba2 ada yg teriak2 baca sesuatu. Aneh kan? PD banget kan? Mana urat2 di lehernya pada bermunculan, teriak2 baca sesuatu.

5. Jika kalian lebih menyukai menjadi komandan upacara.Betul, orang2 ini memiliki pita suara super lantang. Tapi terus kenapa? Memangnya kondektur, mamang sayur, dan yang lain juga tidak kalah lantang? Betul, orang2 ini terlihat keren sendirian di depan sana? terus kenapa? patung di perempatan jalan kota juga terlihat keren sendirian di sana. Pokoknya, komandan upacara, komandan kelas, dan komandan apa sj namanya yg suka berteriak2, nyuruh2 lancang kanan, siap grak, hormat grak, adalah orang2 yg suka nyari perhatian, membuat polusi suara dan suka ganggu kenikmatan orang. 

Kurang lebih demikian. Beberapa petugas lain tidak dibahas, bukan apa2, sy sudah kehabisan ide mengarang bebas.

sumber : catatan Darwis Tere Liye

https://www.facebook.com/notes/darwis-tere-liye/analisis-kepribadian-berdasarkan-preferensi-petugas-upacara-bendera/410225015694739

No comments:

Post a Comment